IABI Consultant
IABI Consultant :
Rekan Anda dalam Memberikan Solusi Bidang Akuntansi , Keuangan dan Perpajakan

Sekretariat :
Amarta 1 DB 3 Jakarta

Ph : 021 – 97788009 / 0857 1400 54 99

Fax : 021-7400385

Join the forum, it's quick and easy

IABI Consultant
IABI Consultant :
Rekan Anda dalam Memberikan Solusi Bidang Akuntansi , Keuangan dan Perpajakan

Sekretariat :
Amarta 1 DB 3 Jakarta

Ph : 021 – 97788009 / 0857 1400 54 99

Fax : 021-7400385
IABI Consultant
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Affiliates
free forum


Belajar Kewirausahaan 1

Go down

Belajar Kewirausahaan 1 Empty Belajar Kewirausahaan 1

Post  ririn Thu Feb 12, 2009 11:43 pm

PRINSIP KEWIRAUSAHAAN 1


SLIDE 1
Selamat datang di modul prinsip kewirausahaan.
Ada beberapa hal yang akan dipelajari pada kali ini, yaitu :
Pertama, bagaimana proses kewirausahaan itu terjadi
Kedua, apakah yang menjadi karakter para entrepreneur
Ketiga, masalah apa yang biasanya dialami para entrepreneur dan bagaimana cara mengatasinya
Modul ini akan difokuskan untuk entrepreneur yang memiliki perusahaan start-up atau perusahaan yang baru berdiri.

SLIDE 2
Kekuatan yang mendorong kesuksesan perusahaan start-up terdiri dari tiga macam : peluang, tim, dan sumber daya. Proses kewirausahaan diawali bukan dari ketersediaan uang, strategi, network, tim ataupun rencana bisnis, melainkan dari adanya peluang. Peluang yang berpotensi tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada ketersediaan sumber daya atau tim pada saat itu.
Peran entrepreneur dan tim adalah menjaga keseimbangan antara ketiga kekuatan tersebut dalam lingkungan yang terus berubah. Ketidakpastian dan risiko menjadi teman sejati para entrepreneur. Adanya keseimbangan akan membantu entrepreneur dalam mencapai keberlanjutan atau sustainability perusahaan tanpa harus merusak lingkungan, komunitas atau masyarakat.
Rencana bisnis atau business plan disini berfungsi sebagai komunikator kualitas dan keseimbangan ketiga kekuatan pada saat tertentu.

SLIDE 3
Peluang
Inti dari proses kewirausahaan adalah mengidentifikasi peluang. Ide yang baik tidak selalu merupakan peluang yang baik pula. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dari 100 ide yang dipresentasikan di depan calon investor, hanya empat proposal yang biasanya mendapat persetujuan. Bayangkan berapa banyak waktu yang sia-sia karena para calon entrepreneur tersebut sibuk mempersiapkan proposal untuk suatu ide sebenarnya tidak cukup potensial.
Oleh karena itu, skill utama yang harus dimiliki entrepreneur adalah bagaimana cara mendeteksi peluang OK secara cepat dan memutuskan seberapa besar usaha yang harus dicurahkan.

SLIDE 4
Tim entrepreneur
Tim entrepreneur merupakan kunci keberhasilan perusahaan. John Doerr, seorang pemodal ventura, mengatakan : Saya lebih menyukai entrepreneur dan tim bernilai A dengan ide bernilai B, daripada tim bernilai B dengan ide bernilai A.
Entrepreneur sebagai pemimpin perusahaan memiliki dua fungsi, yaitu pemain sekaligus pelatih yang bertugas memberikan visi atau arah dan membentuk kebudayaan. Budaya suatu perusahaan sangat bergantung pada siapa yang memimpin.
Arthur Rock, seorang pemodal ventura dari Harvard University, menyatakan : “If you can find good people, they can always change the product. Nearly every mistake I’ve made has been I picked the wrong people, not the wrong idea”

SLIDE 5
Sumber daya
Jenis-jenis sumber daya adalah akses keuangan, aset, sumber daya manusia, dan rencana bisnis.
Kesalahpahaman yang umumnya terjadi adalah calon entrepreneur harus memiliki semua sumber daya yang diperlukan, terutama uang, sebelum bisa memulai bisnis. Thinking money first Is a big mistake. Jika peluang cukup potensial dan tim yang mengelola cukup solid, uang akan datang dengan sendirinya. Banyak investor mengeluh karena saat ini ada terlalu banyak uang tetapi hanya sedikit prospek bisnis yang menarik.
Bootstrapping adalah strategi perusahaan entrepreneurial dan strategi ini dapat memberikan keunggulan tersendiri. Perusahaan berusaha untuk meminimasi dan mengontrol sumber daya, tetapi tidak harus memilikinya. Strategi bootstrapping memacu perusahaan untuk menjadi lean atau ramping, dimana setiap orang menyadari bahwa setiap rupiah adalah berarti dan karenanya berusaha memaksimalkan hasil untuk setiap rupiah yang ada.
Pernyataan yang cukup mengejutkan datang dari investor dan pengusaha sukses : salah satu hal terburuk yang dapat terjadi pada seorang entrepreneur adalah memiliki uang terlalu banyak pada waktu terlalu awal.

SLIDE 6
Fits and Gaps
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tugas entrepreneur dan tim adalah menjaga keseimbangan antara kekuatan peluang, sumber daya, dan tim. Berikut adalah pertanyaan yang dapat diajukan entrepreneur ketika mengelola keseimbangan tersebut :
• Apa yang salah dengan peluang ini?
• Peristiwa dan berita baik apa yang mungkin terjadi di masa depan, dan juga sebaliknya?
• Apa yang harus terjadi supaya peluang ini menarik bagi pasar?
• Apakah risiko pasar, teknologi, persaingan, manajemen, dan keuangan yang dapat dikurangi atau dihilangkan?
• Apakah saya memiliki tim yang tepat?
• Sumber daya apa yang harus dimiliki untuk mencapai pertumbuhan perusahaan tercepat?

SLIDE 7
Think Big Enough
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan entrepreneur adalah bersifat strategis, yaitu mereka berpikir terlalu kecil. Mereka menganggap bahwa perusahaan kecil akan lebih terjangkau, lebih simpel, lebih mudah dikontrol, dan lebih kecil risikonya. Namun pada kenyataannya, peluang bertahan dan sukses untuk perusahaan kecil adalah lebih kecil dibanding perusahaan besar, dan kalaupun mereka bertahan, keuntungan finansial yang diperoleh tidaklah sepadan.
Arthur Rock, pemodal ventura dari Harvard University, mengatakan bahwa perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang memiliki konsep bisnis yang akan mengubah cara hidup manusia.

SLIDE 8
Mitos Entrepreneurship
Sejak dikenalnya istilah kewirausahaan atau entrepreneurship pada abad 18 hingga sekarang, banyak mitos yang bermunculan. Untunglah seiring banyaknya penelitian yang dilakukan, sekarang kita dapat mengetahui bahwa beberapa mitos tersebut adalah salah.
Mitos yang banyak berkembang adalah :
1. entrepreneur adalah eksekutor, bukan konseptor
Meskipun benar bahwa entrepreneur selalu berorientasi pada tindakan bukan No Action Talk Only, namun entrepreneur sejati adalah mereka yang secara sistematis merencanakan segala langkahnya, salah satunya dengan penyusunan rencana bisnis yang baik. Konseptor adalah sama pentingnya dengan eksekutor.
2. entrepreneur adalah dilahirkan, bukan diciptakan
Ide bahwa sifat entrepreneur tidak bisa diajarkan, bahwa sifat entrepreneur hanya bisa didapat dari bawaan DNA, adalah salah. Seperti disiplin ilmu lainnya, entrepreneurship memiliki model, proses, dan studi kasus yang dapat dipelajari oleh siapapun.
3. entrepreneur sama dengan penemu atau inventor
Ide bahwa seseorang harus selalu menjadi penemu untuk menjadi pengusaha tidak sepenuhnya benar. Meski banyak penemu yang menjadi pengusaha, pada kenyataannya kebanyakan pengusaha adalah mereka yang berinovasi, bukan yang menjadi penemu. Kita ambil contoh Ray Kroc, yaitu sang pendiri Mc Donald. Ia tidak menemukan ide franchise restoran fast food. Namun berkat inovasiya ia mampu membuat Mc Donald dapat menjangkau setiap penjuru dunia.
4. entrepreneur adalah orang-orang yang “aneh” secara akademis dan sosial.
Mitos yang berkembang adalah entrepreneur biasanya berasal dari kalangan orang-orang yang gagal di dunia akademis, misalnya para mahasiswa yang DO, atau orang-orang yang gagal di dunia pekerjaan, misalnya dipecat. Profesi entrepreneur pada waktu dulu dianggap sebagai pilihan yang posisinya jauh di bawah profesi eksekutif. Namun sekarang, entrepreneur adalah sosok pahlawan masyarakat dan profesinya telah sejajar dengan profesi manapun.
5. entrepreneur memiliki standar profil yang baku. Banyak buku dan artikel yang telah memaparkan daftar sifat yang dimiliki para pengusaha sukses. Namun fitrah manusia adalah memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Oleh karena itu, adalah hal yang sangat sulit untuk seseorang bisa memiliki semua sifat ideal entrepreneur. Faktor lingkungan, sifat perusahaan, dan pengusaha itu sendiri yang saling berinteraksi menyebabkan berbagai macamnya profil pengusaha.
6. Uang adalah segalanya.
Benar bahwa perusahaan membutuhkan modal kapital untuk bisa bertahan dan berkembang. Meski begitu, modal bukanlah satu-satunya penyebab kegagalan perusahaan. Masalah keuangan seringkali dari masalah lain, seperti manajemen yang tidak kompeten, tidak memahami cara mengelola keuangan, perencanaan yang tidak matang, dan sebagainya. Banyak pengusaha sukses yang dapat mengatasi masalah kekurangan uang sambil ia mengelola usahanya.
7. entrepreneur memerlukan keberuntungan. Berada di tempat yang benar pada waktu yang tepat adalah keberuntungan. Namun keberuntungan terjadi ketika peluang bertemu dengan perencanaan yang matang. Pengusaha sukses adalah mereka yang siap mengantisipasi situasi di masa depan dan mengubah peluang menjadi bisnis berprofit tinggi. Oleh karena itu, harus kita definisikan kembali apa keberuntungan sebenarnya, yaitu persiapan, motivasi, wawasan, dan sifat inovatif.
8. rencana dan evaluasi sama dengan petaka. Mitos ini sudah tidak berlaku lagi di dunia sekarang yang pasarnya sudah sangat kompetitif. Sebaliknya, kunci bagi kesuksesan perusahaan adalah mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, menyusun jadwal yang jelas, mempersiapkan plan B jika ada masalah, dan penyusunan strategi.
9. entrepreneur memiliki tingkat kegagalan yang tinggi. Adalah benar bahwa entrepreneur gagal berkali-kali sebelum mencapai kesuksesan. Mereka mengikuti motto utama : Jika Anda belum berhasil pertama kali, coba dan cobalah lagi. Kegagalan bisa memberikan banyak pelajaran berharga bagi mereka yang mau belajar. Namun statistik menunjukkan bahwa ”tingkat kegagalan tinggi” ini adalah salah kaprah. Penelitian yang dilakukan Bruce A. Kirchoff pada 814.000 perusahaan dari tahun 1977 hingga 1993, menunjukkan bahwa lebih dari 50% perusahaan masih bertahan. Hanya 18% perusahaan start-up yang benar-benar gagal.
10. entrepreneur sebagai pengambil risiko ekstrem. Meskipun tampaknya entrepreneur berspekulasi dalam mengambil peluang bisnis, fakta yang ada adalah mereka sebagai pengambil risiko moderat, atau resiko yang telah diperhitungkan. Pengusaha sukses menyusun rencana dan mempersiapkan segalanya sebaik mungkin untuk bisa mengurangi risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha mereka.

Dengan mengetahui mitos-mitos ini, diharapkan kita sekarang tidak salah mengerti lagi mengenai dunia kewairausahaan dan karenanya semakin termotivasi untuk menjadikan pengusaha sebagai pilihan hidup.


Like a Star @ heaven lanjut ke PRINSIP KEWIRAUSAHAAN 2
ririn
ririn

Jumlah posting : 7
Join date : 23.12.08
Lokasi : jakarta-bandung

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik